BREAKING NEWS: Perang Kamboja-Thailand Memanas! Kota Poipet Dibom, Ratusan Ribu Warga Mengungsi di Akhir 2025

POIPET, Perbatasan Kamboja-Thailand – Ketegangan di Asia Tenggara mencapai titik didih setelah konflik bersenjata antara Kamboja dan Thailand dilaporkan meletus kembali dengan skala yang lebih besar. Per hari ini, 21 Desember 2025, situasi di perbatasan kedua negara dilaporkan mencekam menyusul serangan udara dan kontak senjata artileri berat yang menghantam titik-titik strategis.

Kota Poipet, yang dikenal sebagai pusat kasino dan perdagangan utama di perbatasan, dilaporkan menjadi sasaran serangan udara. Video-video amatir yang memperlihatkan kepulan asap hitam di langit Poipet viral di media sosial, memicu kekhawatiran internasional akan stabilitas kawasan.

Eskalasi Serangan dan Korban Jiwa

Menurut laporan terbaru, militer Thailand melancarkan operasi udara menggunakan jet tempur F-16 yang menargetkan posisi militer dan jalur pasokan di wilayah perbatasan. Pihak Kamboja menuduh serangan tersebut mengenai pemukiman sipil dan fasilitas publik, termasuk sebuah jembatan penting di Provinsi Oddar Meanchey.

Hingga saat ini, data menunjukkan eskalasi yang mengkhawatirkan:

  • Korban Jiwa: Setidaknya puluhan orang dilaporkan tewas, termasuk warga sipil di kedua belah pihak.

  • Pengungsi: Lebih dari 800.000 warga dilaporkan telah meninggalkan rumah mereka untuk mencari perlindungan di zona aman.

  • Penutupan Perbatasan: Kamboja secara resmi menutup jalur darat di Poipet, menyebabkan ribuan warga negara asing dan pedagang terjebak di zona konflik.

Konflik perbatasan Thailand- Kamboja - Infografik ANTARA News

Perebutan Wilayah dan Persenjataan Canggih

Konflik yang berakar pada sengketa demarkasi perbatasan sepanjang 800 kilometer ini kini melibatkan teknologi militer modern. Laporan viral menyebutkan bahwa militer Thailand berhasil menguasai sebuah pangkalan penting dan menyita sejumlah sistem rudal antitank canggih buatan Tiongkok dari pasukan Kamboja.

Di sisi lain, Kamboja mengerahkan artileri berat dan sistem roket BM-21 sebagai bentuk pertahanan kedaulatan. Saling tuding mengenai siapa yang memulai tembakan pertama terus berlanjut di meja diplomasi internasional.

ASEAN Gelar Pertemuan Darurat di Malaysia

Sebagai Ketua ASEAN 2025, Malaysia secara mendadak mengumumkan Pertemuan Khusus Menteri Luar Negeri ASEAN yang dijadwalkan berlangsung pada Senin, 22 Desember 2025 di Kuala Lumpur. Pertemuan ini bertujuan untuk mendesak gencatan senjata segera dan mencegah perang meluas menjadi krisis regional yang lebih besar.

Dunia internasional, termasuk Amerika Serikat, telah mengeluarkan seruan agar kedua negara menahan diri dan kembali ke meja perundingan sesuai dengan perjanjian damai yang pernah ditandatangani pada Oktober lalu.

Dampak Ekonomi dan Pariwisata

Perang ini memberikan hantaman keras pada sektor ekonomi. Jalur perdagangan utama terputus, dan pasokan bahan bakar di kawasan tersebut mulai terganggu. Sektor pariwisata yang baru saja pulih juga terancam runtuh setelah tim nasional Kamboja dilaporkan menarik diri dari ajang SEA Games di Thailand sebagai bentuk protes atas agresi militer tersebut.

Jika ingin mengetahui lebih detail silahkan kunjungi Website Kami : Ether777